Siapa kamu. Di mana kamu.

by - 4/16/2013

Sering saya terpikir, siapa kamu?
Siapa kamu yang akan mendampingi saya?
Siapa kamu yang akan menemani saya?
Siapa kamu yang kan hidup bersama dengan saya, terus bernaung dan selalu berbagi dengan saya?
Siapa kamu yang akan saya lihat setiap pagi saat saya membuka mata?
Siapa kamu yang kelak akan saya panggil ayah?
Siapa kamu yang kelak akan mencium kening saya dan keningnya--anak kita-- sebelum pergi bekerja?
Siapa kamu yang akan mencintai dan dicintai oleh saya sampai pada saatnya saya harus meninggalkan dunia ini?

Siapa kamu. Di mana kamu.

Belum kuasa saya membayangkan tentang kamu.
Kamu yang kelak akan menjadi sebagian dari jiwa saya. Kamu yang kelak akan mengimami saya.

Belum kuasa saya membayangkan bagaimana bisa saya selalu hidup bersama denganmu.
Berdampingan, beriringan, berjalan bersama-sama.

Siapa kamu. Di mana kamu. Sedang apa dirimu.

Bagaimana sosokmu, perangaimu, sikapmu, kepribadianmu.
Kadang saya merasa takut.
Membayangkan sesuatu yang akan terus ada selama sisa hidup saya.
Kadang saya takut. Baik saya dan kamu, akan gagal membinanya.
Kadang saya takut, kalau pada akhirnya, 'rasa ini' akan tetap, terus, dan selalu ada.
Saya takut mengecewakanmu...

Mungkin saat ini saya masih belum bisa membayangkan, terutama meyakinkan diri saya akan 'tahap' itu.
Bersama sosok pengganti ayah. Bersama sosok pemikul tanggung jawab. Bersama sosok--yang kata orang--belahan jiwa.

Siapa kamu. Di mana kamu.
Saya yakin suatu hari nanti saya akan menantimu.

You May Also Like

1 comments