• HOME
  • ABOUT
  • THOUGHTS
  • TRAVEL STORIES
  • CONTACT
Instagram LinkedIn Facebook Twitter Pinterest Tumblr

Ashila Ramadhani


Gausah pake introduction, langsung aja deh ah hahaha

Passion? Sampai saat ini gue masih bingung dan belum paham mengenai makna passion itu sendiri. Sering menyebut, sering mendengar, padahal sebenarnya kurang paham hahaha makanya kali ini gue ingin berbagi kesoktauan gue dan juga share beberapa hal yang menurut gue....inikah passion?

Tapi sebelumnyaaaa, izinkan gue bercerita singkat terlebih dahulu. Hehehe

-----

Semenjak SMP (mungkin sejak SD), pilihan hidup gue terpaku oleh pilihan Ayah. Tapi gak semua sih, cuma pilihan-pilihan penting yang menurut gue sangat berpengaruh ke masa depan aja. Contohnya pilihan sekolah. Masuk SMP, dipilihin. Masuk SMA, dipilihin. Padahal gue menginginkan sekali untuk bisa masuk ke salah satu SMA idaman gue. Tapi apa daya, Ayah kekeuh banget buat masukin gue ke SMA pilihannya, yaitu SMA 3. Kemudian, pilihan jurusan pun dia yang memilihkan. Orang tua mana yang gak mau anaknya masuk ke jurusan IPA? Mungkin cuma Ayah gue hahaha walhasil, masuklah gue ke IPS.

Berlanjut ke masa-masa pemilihan universitas dan jurusan kuliah. Lagi-lagi......dipilihkan. Mulai dari Universitasnya sampai dengan pilihan jurusan. Walau saat itu kita juga berkompromi sih, tapi tetep aja, kayaknya 70% atas dasar pilihan beliau hahaha gue sih nurut aja.

Sempet satu hari gue tanya, "yah kok aku ga dianjurin masuk IPA? Trs kenapa Ayah rajin banget nyatetin semua jurusan2 di UI dan UGM trs nyoret2in mana yg gak pas buat aku?" Trs dia cuma jawab "Yaa, Ayah kan udah tau gimana karaktermu dari kecil, apa passion-mu. Jadi ayah coba pilihin yg pas. Biar kamu enjoy jalaninnya" Dan yaudah. Setelah itu selesai, ga ada pertanyaan lagi. Gue cuma yakin kalau Ayah gue udah paham banget karakter dan passion (yang gue masih ga ngerti artinya apa) anaknya dan bakal milihin yang terbaik. Gue sih nurut aja sebagai anak yang baik hahahaha

Lalu tibalah saatnya gue diterima di salah satu Universitas, sebut saja UI, di jurusan Humas a.k.a Public Relations, a.k.a PR a.k.a jurusan yang dipilihin Ayah gue. Pada awalnya gue pun masih bingung ini jurusan nanti bakal belajar apa aja, dll dsb. Tapiiiii, yang bikin amaze adalah gue sangat enjoy ngejalaninnya! Gue suka! Trs gue langsung teringat apa yang Ayah gue katakan hahaha emang omongan orang tua harus diturutin :') Tapi emang menurut gue, Ayah gue itu perhatian banget orangnya. Detail gitu, dan bisa membaca karakter anak. Semoga nurun ke gue nantinya hahaha

Intinya, gue suka banget. Gue bahagia. Tugas akhir pun gue tulis dengan rasa senang dan mood yang menurut gue stabil dari awal penulisan sampai sidang. Padahal harus cari data sampai ke Solo. Tapi seneng aja gitu rasanya. Entah mengapa. Hahaha Alhamdulillah yah

Dan sampai saat ini pun, gue bekerja di bidang yang sama, yaitu PR. Gue menjadi salah satu Public Relations di salah satu perusahaan, sebut saja Lock&Lock hahaha gimana rasanya? Entahlah. Gue merasa sangat bahagia, senang, 3 bulan berasa 3 minggu hahaha ya gak bisa dideskripsiin. Padahal capek, tapi enaaaaaaaaaaaaaakkkk aja gitu rasanya. Gue pingin apa yang gue kerjakan itu memiliki hasil yang baik. Yaa mungkin bisa dibilang perfectionist. Gue pun ga ngeluh aja gitu kalau lembur atau harus bekerja di hari Sabtu dan Minggu ketika ada event dll. Ya begitulah.


Sampai suatu hari gue bertanya ke diri sendiri "Apa ini yang namanya passion? Apa ini jawaban atas arahan-arahan Ayah gue waktu itu yang beliau bilang 'sesuai dengan karakter dan passion'?"


Well, mungkin iya, mungkin ngga. Karena gue sendiri pun masih gak paham-paham banget definisi kongkret dari passion itu sendiri.

Baiklah, mari kita telaah bersama! hahaha

Passion.

Menurut urbandictionary,
Passion is when you put more energy into something than is required to do it. It is more than just enthusiasm or excitement, passion is ambition that is materialized into action to put as much heart, mind body and soul into something as is possible.
Sedangkan menurut wiki (walau gue tau kalau kita gak boleh menjadikan wiki sebagai referensi, tapi yaudalah yhaa ini kan blog doang bukan TKA hahaha),

Passion (from the Latin verb patere meaning to suffer) is a very strong feeling about a person or thing. Passion is an intense emotion, compelling enthusiasm or desire for anything.
Passion may be a friendly or eager interest in or admiration for a proposal, cause, discovery, or activity or love – to a feeling of unusual excitement, enthusiasm or compelling emotion, a positive affinity or love, towards a subject. It is particularly used in the context of romance or sexual desire though it generally implies a deeper or more encompassing emotion than that implied by the term lust.
Gimana? Jadi sudah mengerti apa itu passion saudara-saudara? Kalau aku sih belum. *gubrak*

Tapi kalau merujuk ke difinisi passion di atas, mungkin sudah 80% gue menemukan passion gue. Di mana gue sangat enjoy menjalaninya, di mana gue mau aja gitu mencurahkan tenaga, pikiran, dan waktu gue hahaha. Tapi gue juga gamau menyimpulkan juga karena gue sendiri pun masih bingung what passion is. 

Well, kata passion yang gue pahami sampai sekarang (merujuk dari definisi di atas juga, sih), memiliki arti suatu kecintaan yang berasal dari hati, antusiasme, kesenangan, ability, dan kerelaan mengeluarkan energi yang lebih banyak untuk suatu hal, tanpa merasa hal itu menjadi beban untuk kita. Itu untuk satu objek tertentu yah. Sedangkan passion dalam hal "romance or sexual", yah maap gue belum cukup umur sekarang. Gue ga paham :)) wkwk

Jadiiii, kenapa sih kali ini gue mau menulis tentang passion? Itu karena passion ternyata sangat memengaruhi hal-hal yang kita lakukan dan merupakan salah satu kunci meraih goal di kehidupan kita ke depan. Pendapat itu sih pendapat gue pribadi yang berdasarkan pada beberapa artikel yang gue baca, juga beberapa orang yang menyimpulkan hal yang sama. Gak setuju? Silakan close tab aja hahaha



Mengapa passion penting? Seberapa penting passion itu?

Mungkin saat ini gue akan membahas hal-hal yang mungkin udah general dan orang-orang udah tau. Tapi di sini gue hanya ingin mengulang aja dan memberikan pandangan pribadi based on pengalaman yang gue alami.

Let's share!


Seperti definisi pribadi yang telah gue tuliskan di atas, maka hal-hal yang kita lakukan, jika sesuai dengan passion, kita akan dengan senang hati dan all out melakukannya. Gak bakal berasa beban, atau merasa capek. Mungkin capek, tapi capek yang menyenangkan dan memuaskan. Mungkin begitu.


Gimana sih cara nemuinnya? Passion itu muncul dengan sendirinya atau karena paparan lingkungan sehari-hari? Mungkin banyak yg tanya. Tapi menurut pendapat pribadi gue, passion itu muncul berdasarkan karakter yang terbentuk di diri kita sejak kecil. Karakter itu sendiri terbentuk karena lingkungan, dari kita bayi, sampai saat ini. Jadi, lingkungan sangat berpengaruh sih dalam menciptakan passion kita. Tapi, cara menyimpulkan karakter itulah yg sulit. Beruntung gue punya ayah yang bener-bener peka terhadap karakter gue.
Tapi gue pernah mendengar juga, passion itu bisa dibentuk lho. Jadi saat kita sudah menemukan hal yg kita suka, kita fokuskan dengan hal itu. Lama kelamaan, kita akan terbiasa dan dengan rela hati melakukan itu semua tanpa beban. Jadi bisa dibayangkan dong ya, bakal kayak apa hasilnya kalau kita melakukan dengan senang hati dan bergairan (wkwk). Maka dari itu, menurut gue, menemukan pekerjaan yang sesuai dengan karakter, apalagi passion itu penting banget!


Kenapa penting? 
Yaa karena se-pengalaman gue, oramg-orang yang memang bekerja sesuai dengan passion, mereka akan merasa sangat nyaman di sana. Selain itu, mungkin akan lebih tough dan tidak akan mudah terpengaruh hal-hal eksternal yang negatif. 
Bisa juga akan berpengaruh terhaap perkembangan karier yang pesat, karena orang yang bekerja sesuai passion (menurut yg gue baca dan contoh real yang gue liat
) akan terlihat 'aura'nya hahaha passion juga bisa menghindari dari kata bosen dan jenuh yang sebenarnya bisa menghambat karier hahahahah itulah kesoktauan gue berdasarkan pengamatan dan riset pribadi hahahhaha

jadiiiiii, skrg gue sedang berharap banget apa yang sedang gue lakukan dan jalankan saat ini adalah benar2 passion-nya gue hehehe semoga yang gue rasakan bukan hanya euphoria tahun awal masuk kerja hahaha 
Aamiiinn

Maka dari itu, yuk temukan passionmu biar semua hal yang dilakukan terasa menyenangkan!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello! Happy New year!

Gue ingin berbagi nih..

Sedari dulu banyak sumber yang mengatakan bahwa dunia kuliah itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dunia kerja. Saat itu, gue belum sampai ke pemahaman itu. Gue malah bertanya-tanya, "memang seperti apa sih?"

Sampai pada akhirnya gue merasakan sendiri dan berada di dalam dunia yang mereka bilang 'kejam' hahaha

Tanpa ingin menyudutkan atau mendiskreditkan orang-orang tertentu, gue ingin berbagi cerita.

Suatu hari Ayah gue pernah bilang kalau apa yang kita pelajari di kampus itu nantinya hanya 50-60% saja yang bisa diaplikasikan ketika sudah memasuki dunia kerja. Dan lagi-lagi, saat itu gue hanya bertanya-tanya, "apa iya?"

Jawabannya "iya."

Kebanyakan freshgrad memang masih idealis. Ga sedikit freshgrad yang menangis karena tekanan kerja. Bahkan banyak yang punya niat utk resign pada bulan2 awal bekerja. Gue pun dulu gitu, karna menurut gue , kita masih terbiasa dengan hal2 yang nyaman dan terkendali. Dengan hal2 yang memang 'sudah biasa'. Padahal kenyataannya, dunia kerja itu rumit. Kita ga bakal bisa mengendalikannya secara mulus sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Saat ini gue merasa sisi idealisme gue--yg notabene masih cukup kuat karena freshgrad haha--sangat tertantang. Di sini gue harus menemukan realita bahwa dunia sebenarnya bukanlah seperti dunia ideal yang selama ini bisa kita inginkan dan rencanakan. Di sinilah seseorang seharusnya bisa mulai merubah diri. Merubah diri seperti apa? Yg gue rasakan sih yaitu perubahan dalam hal "acceptance."

Sebenarnya, acceptance lah yang paling dilatih bagi semua orang yang baru memasuki dunia kerja, menurut gue.

Menerima jika dikritik
Menerima lingkungan yang gak selamanya bisa senyaman yang diinginkan
Menerima kenyataan bahwa dunia ini terdiri dari berbagai macam individu dari budaya yang berbeda. Bukan hanya suku, namun budaya lingkungan yang membesarkannya.
Menerima bahwa apa yang pada saat di perkuliahan kita anggap paling tepat, ternyata lain hal jika sudah di dunia kerja.
Menerima kalau ilmu yang bisa terpakai hanyalah 50-60% saja
Menerima untuk didikte dan dilatih untuk menerima.
Menerima bahwa di setiap perusahaan rata-rata setiap atasan adalah 'benar'. Ya seperti di perkuliahan saja. Kadang ada dosen yang punya aturan 'dosen selalu benar'
Menerima kalau marak terjadi kecemburuan sosial yang kata salah satu dosen gue disebut dengan "sikut-sikutan".
Menerima tipikal orang-orang yang kadang tidak sama perilakunya antara di depan dan di belakang.

Mungkin begitulah yang gue rasakan setelah gue masuk di dunia kerja selama 5 bulan (oh yeaaasshh ini baru 5 bulan dan gue sudah harus belajar menerima semua itu. Belum kebayang gimana tahun2 berikutnya) hahaha

Dari penerimaan itu, itulah yang bisa membuat perubahan di dalam diri. Apa saja? Bisa lebih work hard, sabar, bijaksana, dan lebih baik ke depannya. Lebih baik dalam hal bagaimana?
Begini.
Misalnya, lo punya atasan yang kurang friendly, jutek, dan seringkali memaksakan kehendak. Dari situ lo harus bisa belajar menerima, namun, lo harus mengambil sisi positifnya. Bagaimana? Lo sudah merasakan gimana gak enaknya diarahkan tapi sambil dijutekkin. Nah dari situ lo jadi bisa belajar bahwa di masa depan, jika lo udah sampai di posisi itu, lo gak bisa berperilaku seperti itu ke staff2 lo. Mungkin gambarannya seperti itu.

....

Jadi inti dari semuanya, saat ini gue masih dalam rangka memahami seluk beluk 'kehidupan', 'bersosial', dan 'orang dewasa' sebelum kelak gue menjadi orang dewasa yang sesungguhnya. (Sok banget hahaha)

Karena waktu berjalan maju, maka menurut gue, gue gak boleh menyia2kan itu dengan banyak mengeluh dan terlalu merasa2 seluruh keadaan yang gue rasakan. Yg ada malah gabisa struggle hehe anggap aja semua itu latihan. Ibarat naik gunung. Gak semua jalan ke puncak itu mulus, karena akan selalu ada tantangan di dalamnya.

Andddd....good luck, then!

Semoga kita semua bisa meraih mimpi dan cita-cita kita masing2 :)

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Hi, I'm Ashila Ramadhani, and welcome to my blog. Most of my previous posts were filled with my random thoughts, poems, and life-stories, but I'm trying to make this blog more meaningful :p from now on, I will fill it with my other (useful) thougts, my life-changing-experiences, my artworks, and my traveling experiences. Enjoy it!

Get Connected

  • LinkedIn
  • Facebook
  • Pinterest
  • Instagram

Categories

  • thoughts

recent posts

INSTAGRAM

@ashilaramadhani

Blog Archive

  • ►  2025 (2)
    • ►  July (2)
  • ►  2024 (1)
    • ►  December (1)
  • ►  2016 (10)
    • ►  October (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
  • ▼  2015 (21)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ▼  February (2)
      • Passion
      • Acceptance
  • ►  2014 (3)
    • ►  December (3)
  • ►  2013 (14)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (5)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2011 (6)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates