Iluvu,morethaneverything,Dad.
Manusia tumbuh dan berkembang. Dari dilahirkan hingga akhirnya tua. Dimana lama kelamaan semua akan kembali seperti bayi lagi. Rapuh. Sistem di tubuh tidak lagi sebaik dulu.
Begitupun ayahku. Usianya sekarang menginjak 52 tahun. Ayahku yang hebat. Ayahku yang jago sekali memasak. Ayahku yang penyayang. Ayahku yang penyabar. Ayahku yang terus-terusan berjuang hanya untuk menyekolahkananaknya. Ayahku yang berjuang keras untuk menghidupi seluruh anggota keluarganya. Kini ayahku mulai merasakan tanda-tanda kerapuhan itu.....
Aku bingung. Kenapa manusia tidak diciptakan last forever layaknya kisah cinta Edward dan Bella. Mengapa harus ada pertumbuhan, muda hingga akhirnya tua?
Hmmmm, mungkin alasannya adalah agar populasi di dunia tidak membludak. Agar terjadi regenerasi. Tercipta kemampuan-kemampuan baru, teknoloi baru, penemuan baru yang dapat memudahkan seluruh urusan manusia.
Tapi aku tidak menyukai itu. Aku tidak ingin orang-orang disekitarku yang amat sangat aku sayangi mengalami penuaan itu. Karna menurutku. Tua : lemah : mendekati ajal. Aku tidak ingin kehilangan mereka di saat usiaku masihmuda. Disaat aku masih belum bisa menerimanya dengan ikhlas. Disaat pikiranku masih belum terlalu dewasa untuk memikirkannya.
Ayahku..... aku tau kini kau sudah mulai rapuh. Aku tau kini kekuatan tubuhmu tak lagi 100% seperti saat muda dulu. Aku mengerti penglihatanmu tak setajam 25 tahun yang lalu. Aku memahami kini pendengaranmu tak sejernih 30 tahun yang lalu.
Yang aku minta hanyalah kau tetap dan selalu di sisi ku. Di kehidupanku. Melihat dengan bangga saat aku wisuda. Merasakan kebahagiaan saat aku dipinang kelak. Dan merasakan kegembiraan saat kau menggendong seorang cucu.
Aku hanya ingin membuatmu bangga selalu. Aku ingin melihatmu tersenyum selalu.
Semua yang kulakukan kini untukmu, untuk mama, dan untuk adikku. Perjuanganku untuk berkuliah, mendapat nilai yang baik demi mendapat kesempatan untuk meraih beasiswa. Memulai mencari pendapatan sendiri walaupun belum seberapa. Semua untuk kalian.
Aku hanya ingin melihat senyum kecil kebahagiaan di bibir kalian, terutama ayah.
Ayah..... Bertahanlah sampai aku bisa memberimu kebahagiaan dan kebanggaan. Bertahanlah sampai aku bisa membalas semua jasa-jasamu. Lawan semuanya. Bersemangatlah.
Apapun akan kuperjuangkan untukmu.
Aku sayang ayahku :)
0 comments