Belajar

by - 2/14/2013

"Di sekolah, kita belajar untuk ujian. Namun di dalam hidup, kita ujian untuk belajar."

Ada pepatah yang mengatakan seperti itu. Dan ya, memang benar.

Di dalam hidup, Tuhan memberi kita suatu peristiwa yang harus kita hadapi. Baik atau buruk, itu kehendakNya. Kita hanya berada dalam suatu 'permainan' dan harus tunduk kepada Sang Penggerak.
Setiap hal diberikan untuk menjadi suatu pembelajaran. Rangkaian peristiwa diibaratkan sebagai buku. Dari buku itu, kita bisa belajar, ilmu bertambah, dan bertambah pintar untuk menghadapi 'ujian-ujian' berikutnya.

Tidak semua orang pintar. Tidak semua orang mendapatkan nilai A. Tidak semua orang rajin belajar.

Begitu juga di dunia. Tidak semua manusia pintar mengambil dan menyerap 'ilmu' dari 'buku' yang diberikan Tuhan. Banyak yang mengeluh, tanpa berusaha memahami kata demi kata, bab demi bab.
Sebenarnya, setiap kata mengandung makna, jika ia mau memahami. Sebenarnya, setiap bab mengandung ribuan ilmu, jika ia mau membuka hati.

Namun itulah manusia. Terlalu buta dan malas untuk mengembangkan pikirannya dan mengasah kecerdasannya. Hanya mengikuti aliran, tanpa pernah mengambil hikmah dari setiap urusan.

#####

Sebagai manusia, saya pun memiliki buku panduan pribadi. Diberikan secara bertahap. Mungkin sekarang baru seperempatnya.

Dari seperempat buku itu, kadang saya merasa, "seperempat aja udah begini, gimana full".
Banyak sekali hal yang belum saya pahami. Banyak sekali kata yang belum bisa saya jabarkan. Apa maksudnya, mengapa begini, mengapa begitu.
Namun sebagai manusia, saya wajib mencari tau tentang itu semua.

Manusia yang baik di mata Tuhan adalah manusia yang bisa memahami setiap kata, mengerti setiap bab, dan menjadikannya 'materi' untuk ujian ujian berikutnya.

Semoga saya termasuk dalam golongan itu.
Semoga saya bisa terus mendekatkan diri agar bisa terus belajar dan menjadi lebih baik.

You May Also Like

0 comments