Bait Untuk Kertas yang Mulai Usang.
Dengan perlahan ku ambil selembar kertas putih. Kertas itu kudapat dari sebuah buku yang mungkin sudah lama sekali tak terjamah.
Kertas putih itu sudah tak seputih saat aku pertama kali memilikinya. Banyak ngengat yang menyukainya, ternyata. Namun tak apa. Toh masih bisa digunakan untuk menulis.
Tak berlama-lama. Kutulis sebuah surat. Untuk kertas itu. Di atas kertas itu. Kira-kira begini isinya.
Hai, sudah lama tak jumpa. Sudah lama kamu tersimpan rapat di dalam tempat yang sulit dijangkau. Tak sempatkah kau merawat diri? Tampilanmu begitu usang. Mungkin kenyataan yang membuatmu begini.
Aku di sini, ingin mengingatmu kembali. Bahwa kau masih ada. Bahwa kau tetap berfungsi seperti kertas lainnya. Untuk menulis, memberi pesan. Aku di sini, ingin menjalankan fungsi itu lagi. Tidakkah kau keberatan?
Bagaimana harimu? Bagaimana rasamu?
Mungkin ini hanya permulaan. Untuk melanjutkan kisahku lembar demi lembar, dan menyusunnya di buku itu.
Mungkin ini hanya permulaan. Setelah sekian lama ku tutup rapat dan kusimpan buku itu.
Kini kucoba memulainya. Membuka halaman berikutnya. Melihat kertas-kertas yang mulai usang. Dan mencoba merangkai kata demi kata.
Mungkin sekarang baru ini yang bisa kutulis. Karna ini baru permulaan. Aku pikir, ini awal mula yang hebat. Terlalu berani, namun harus begitu. Karna kalau tidak, kapan lagi?
Mungkin ini hanyalah beberapa bait pendahuluan. Dan mungkin akan terus bermunculan bab demi bab baru. Mungkin. Ya, mungkin. Aku hanya berharap itu bisa terwujud.
Tapi yang pasti, saat ini sudah kuberanikan diri. Mencari buku itu, membukanya, membalik halaman berikutnya, dan menemukanmu. Lalu dengan leluasa aku membuat goresan tinta di sini. Di atas kamu.
Semoga semua selalu berjalan baik-baik saja.
Semoga semua berjalan dengan semestinya.
Dan semoga..... Awal mula ini akan terus berjalan secara kontinyu dan tak semu.
p.s: Jangan merindukanku yang mungkin akan lama tak menjamahmu. Aku sedang dalam tahap mencari padanan kata yang tepat untuk kutuliskan diatas kamu.
Kira-kira begitu surat yang aku tulis di atas kertas itu.
Semoga :)

0 comments