• HOME
  • ABOUT
  • THOUGHTS
  • TRAVEL STORIES
  • CONTACT
Instagram LinkedIn Facebook Twitter Pinterest Tumblr

Ashila Ramadhani

 

Artikel di bawah ini dibuat setelah saya mengunjungi Museum ini. Awalnya, namanya terdengar asing. Namun Ayah saya sangat bersemangat menyuruh saya untuk mengunjungi tempat ini. Maklum, beliau adalah penggila seni (sekaligus seniman sih hahaha) yang selalu "mencekoki" anak-anaknya tentang segala hal berbau seni sejak saya kecil. Mulai dari pameran-pameran lukisan, galeri-galeri seni, praktik menggabar atau pun melukis, mengatur interior dan warna tembok di rumah, sampai membuat perabotan rumah tangga sendiri. Walhasil, saya pun mencintai dunia seni, khususnya seni rupa, sejak saya masih berada di sekolah dasar hehe

Aaand let's go! Museum ini benar-benar "tipe" saya. Modern, bersih, indah, dan intagram-able kata anak zaman sekarang, sih. Banyak yang bisa dilihat. Setiap detailnya diperhatikan. Dan semuanya menarik! Memang terlihat berbeda sih antara galeri seni milik kolektor biasa dengan galeri milik kolektor yang memang penggila seni dan tentunya "berada." hahaha serius deh, galeri ini unik dan bagus! (jiwa promosinya keluar hahaha)
____________________________________

Mengintip Museum Seni Unik di Kota Sejuta Bunga

Pesona karya-karya seni pemuas mata. Kejutan estetika modern yang tentu membawa Anda ke dalam fantasi kontemporer penyejuk jiwa. Museum OHD, sebuah rumah bagi penikmat seni di tengah hiruk pikuk Magelang, Kota Sejuta Bunga.

Kota Magelang tak hanya dikenal luas dengan Candi Borobudurnya yang mendunia. Bukan juga hanya dari peninggalan benda-benda pra-sejarah yang dapat Anda temui di sini. Kota kecil yang sejuk ini juga menyimpan banyak kejutan alam yang dapat dikunjungi. Mulai dari wisata air terjun, pemandangan gunung, taman rekreasi keluarga, danau dan telaga, agrowisata, olahraga air arung jeram, dan masih banyak lainnya. Namun, alam dan benda-benda prasejarah saja seakan tak cukup menjadi pesona kota di Provinsi Jawa Tengah ini. Beberapa seni dan budaya juga menjadi salah satu modal utama keunikan kota sejuta bunga.

Seni memang tidak pernah mati di mana pun dia berada. Ketika berkunjung ke Kota Magelang, cobalah mengunjungi Museum OHD. Jika Anda memang pecinta seni, di sinilah Anda akan merasa sangat bahagia, bahkan tersenyum sumringah, sejak awal Anda disambut oleh pintu gerbangnya :))


Museum unik di tengah kota Magelang ini memang belum setenar Museum Affandi yang berada di Yogyakarta. Museum ini sengaja mengambil nama pemiliknya, yaitu Oei Hang Djien. Oei Hong Djien merupakan seorang kurator seni rupa kondang mendunia. Kiprahnya di dunia seni rupa sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Beliau memang bukan seorang seniman. Namun, kejeliannya dalam menilai sebuah lukisan menjadikannya sangat tenar. Oei Hong Djien sebenarnya berprofesi sebagai seorang dokter spesialis. Gelar dokternya dia peroleh setelah bersekolah di Universitas Indonesia. Namun jangan heran bila seorang dokter spesialis yang menimba ilmu sampai negeri Belanda ini memiliki mata yang tajam untuk menilai sebuah lukisan. Oei Hong Djien sudah terbiasa dengan lukisan sejak beliau masih kecil. Ayahnya juga seorang kolektor lukisan. Sampai saat ini, Oei Hong Djien menjalani bisnis sebagai pedagang tembakau sekaligus grader untuk PT. Djarum Kudus, sebuah pabrik rokok terkenal di Indonesia.

Dinding-dinding rumah semasa kecil Oei Hong Djien dipenuhi oleh lukisan-lukisan tua zaman Belanda. Di samping sudah mencintai lukisan sejak kecil, Oei Hong Djien juga kerap mengikuti berbagai seminar tentang karya seni ketika beliau bersekolah di Belanda. Putra daerah asli Magelang ini lahir pada 5 April 1939 dan telah mengumpulkan banyak sekali lukisan maupun karya seni rupa dari seniman-seniman tenar seperti Affandi, Basoeki Abdullah, atu pun Widayat, hingga lukisan-lukisan pemula yang unik di mata beliau.

Beliau sering menjadi pembicara atau narasumber di sebuah pameran-pameran lukisan di dalam maupun luar negeri, juga menggoreskan tulisannya pada halaman pengantar dari sebuah katalog lukisan. Mengunjungi museum ini seperti menilik kehidupan banyak rupa yang tersaji melalui lukisan maupun patung kontemporer yang hadir di dalam ruang-ruangnya.

Museum OHD terdiri dari dua buah ruang, museum OHD 1 yang murni berisi lukisan-lukisan koleksi Oei Hong Djien sendiri, dan museum OHD 2 yang berisi koleksi seni rupa modern seperti patung dan boneka kontemporer dengan imajinasi yang lebih liar dari OHD 1. Museum yang berada di Jalan Pangeran Diponegoro nomor 74 Magelang ini menyimpan kurang lebih 1500 lukisan di dalamnya dan memiliki luas area 400 meter persegi.


Memang ada juga fantasi yang disampaikan melalui lukisan di OHD 2. Tapi percampurannya dengan hasil karya lainnya membuat pengunjung merasa nyaman dengan penempatan yang sangat artistik dan bernilai estetik. Jika di museum OHD 1 pengunjung kerap melihat lukisan lama, kesan modern segera timbul di museum OHD 2. Memang, museum OHD 1 kebanyakan menyimpan koleksi lukisan sebelum Indonesia merdeka dan di masa-masa kemerdekaan.

Pada saat itu, seni belum mencuat sebegini nyaring. Seniman –seniman yang tenar pada waktu itu adalah seniman sastra yang menyuarakan nurani lewat tulisan. Di museum OHD 1, Anda bisa menemukan lukisan-lukisan, baik yang abstrak maupun realis, yang menggambarkan situasi sebelum dan saat kemerdekaan. Sementara di museum OHD 2, Anda dapat merasuki pikiran-pikiran liar seniman seni rupa melalui bentuk-bentuk patung, boneka, dan berbagai karya seni lainnya.

Sebelumnya, museum OHD 1 dan OHD 2 hanya untuk pembelajaran pribadi untuk keluarga dan para seniman yang ingin belajar tentang seni rupa. Sangat disayangkan pada masa lalu seni kurang diminati dan seni rupa pun tidak banyak terdengar gaungnya. Dahulu, OHD 1 dan 2 ini memfasilitasi karya-karya seniman dalam bentuk ruang pameran.

Saat ini, dibangun juga museum new OHD di jalan Jenggala, Magelang, yang telah dibuka pada 5 April 2012 sebagai perayaan ulang tahun Oei Hong Djien yang ke-73. New OHD ini masuk dalam Guinness Book of Record pada tanggal 23 April 2012 silam. Tertarik mengnunjungi museum seni rupa milik pak Oei Hong Djien ini? Datang saja setiap hari kecuali Selasa pada pukul 10.00 sampai dengan 18.00. Selamat berimajinasi!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hi, long time no blogging. I have been so busy with this life. Ini serius.

Mungkin ini tahun tersibuk, yang bisa saya pikir. Entah. Entah sibuk bekerja, berkuliah, atau sibuk berpikir. Entah bagian mana yang mendominasi. Ataukah semua?

Sebagai wanita tukang mikir--yang kadang suka mikir yang engga2--, mungkin kesibukan utama selama ini yaitu sibuk berpikir. Berpikir akan hal-hal yang mengapa terjadi dan mengapa tidak terjadi. Padahal, namanya juga hidup. Iyo, ndak? Padahal, sering lho saya menulis tentang ini pada postingan sebelumnya. Namanya juga hidup.

Tapi ndak tau ya, saya merasa sangaaaaatttt sibuk. Sampai-sampai, waktu untuk bersama keluarga saja hanya tersisa sedikit. Untuk keluarga saja sedikit, bisa terbayang waktu untuk sekedar me-time, kan? Yesss, hampir nihil. Buat apa aja sih waktunya? Saya pun juga sebenarnya tidak bisa mem-breakdown nya dengan jelas. Entah apa yang sedang saya lakukan dan rasakan sekarang. Hambar. Namun melelahkan. Pudar. Namun membingungkan.

Hahaha ini apa ya. Mulai deh kumat.

Hemm. Pernah nggak merasakan rasa jenuh, lelah, letih, yang sangaaaaatttt luar biasa sampai pada titik kalian ingin cuti saja dari hidup selama satu bulan? Pernah? Hahaha ini aneh, tapi rasanya sih seperti itu. Saya ingin cuti hidup :(

Usia segini ternyata lelah ya. Mungkin ini masa transisi. Mungkin rasanya seperti dahulu saya transisi dari SD beranjak remaja di SMP. Nah, ini dari remaja kemudian menjadi dewasa (mudah-mudahan sih :p). Banyak sekali pertimbangan, keraguan, ketakutan yang saya pikirkan. Kadang, sampai deg-degan sendiri, loh. Sampai nangis dan sampai ketakutan, bahkan terbawa ke dalam mimpi hahaha. Takutnya benar-benar seperti sedang dikejar anjing di perumahan. Hahahaha. Idk. Sounds lebay buuutttt gak tau deh. Rasanya ya seperti itu hahaha

Memang, saya aneh kok. Saya tau. Saya menyadari itu. Huft. Ya tapi bagaimana? Segalanya terkesan sibuk, dan membuat takut. Berbagai hal. Pekerjaan, karir, keluarga, perkuliahan, kehidupan sosial, ekonomi, ekspektasi diri di masa depan, percintaan, hubungan dengan Tuhan. Semua membuat bingung. Hmmm. Semua hal menciptakan beribu pertanyaan, yang jawabannya hanya akan didapat jika saya melakukannya. Namuuuun, sebelum bisa melakukannya, banyak hal yang saya pertimbangkan dan pikirkan. Itu yang membuat sulit.

Gundah, lelah.

Ada apa ini? Apa ini sindrom 23-sekian tahun, ataukah hanya saya yang merasakannya?

Serius deh. Capek banget rasanya. Sok sibuk padahal kalau dibreakdown ya sibuk sih tapi gak sesibuk Raffi Ahmad lah. Kenapa ya?

Semoga ke-ngga jelasan ini segera berakhir. Saya harap, sih.

Gapap kok sekarang begini. Mungkin pikirannya harus dipositifin dulu.

Gapapa kok, mungkin ini memang proses.

Gapapa. *lambai tangan ke kamera*

#edisicurhat

-AR-

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Hi, I'm Ashila Ramadhani, and welcome to my blog. Most of my previous posts were filled with my random thoughts, poems, and life-stories, but I'm trying to make this blog more meaningful :p from now on, I will fill it with my other (useful) thougts, my life-changing-experiences, my artworks, and my traveling experiences. Enjoy it!

Get Connected

  • LinkedIn
  • Facebook
  • Pinterest
  • Instagram

Categories

  • thoughts

recent posts

INSTAGRAM

@ashilaramadhani

Blog Archive

  • ►  2025 (2)
    • ►  July (2)
  • ►  2024 (1)
    • ►  December (1)
  • ▼  2016 (10)
    • ►  October (2)
    • ▼  June (2)
      • Mengintip Museum Seni Unik di Kota Sejuta Bunga
      • Gapapa
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
  • ►  2015 (21)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
  • ►  2014 (3)
    • ►  December (3)
  • ►  2013 (14)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (5)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2011 (6)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates